NTTUpdate.com – Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si. atau Ansy Lema (lahir 27 Maret 1976) adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota DPR-RI periode 2019–2024.
Ia mewakili daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II, yang meliputi Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, Kabupaten Kupang, Kabupaten Rote Ndao, dan Kota Kupang.
Yohanis merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, ia duduk di Komisi IV.
Riwayat Pendidikan
Ansy memulai perjalanan pendidikannya di SD Katolik St. Yoseph 4, Kupang (1982–1988), SMP Seminari Pius XII Kisol, Manggarai Timur (1988–1991), SMAK Syuradikara, Ende (1991–1994), S-1 Ilmu Politik, Universitas Nasional (1994–2000), S-2 FISIP Universitas Indonesia (2001–2004) Alhasil, pada 2004 dia berhasil menyandang gelar Master untuk ilmu sosial dan ilmu politik
Perjalanan Karir Ansy Lema calon Gubernur dalam perhelatan pesta Demokrasi NTT 2024
Ansy Lema memulai dengan menjadi dosen di almamaternya sendiri, UNAS. Ia juga berkesempatan menjadi dosen lepas di Universitas Paramadina dan Universitas Budi Luhur.
Posisi sebagai pengajar ilmu politik mengantarnya sebagai salah satu pengamat politik yang sering dimintai pandangan oleh media massa nasional dan kerap kali menghadirkan dirinya di layar kaca dalam berbagai program dialog TV nasional.
Sebagai aktivis, Ansy merupakan salah satu pendiri Forum Kota (Forkot). Pernah menjabat sebagai Ketua Senat FISIP Unas periode 1997-1998.
Pada 2007, Ansy masuk dunia broadcasting dengan menjadi presenter di TVRI Nasional. Kurang lebih delapan tahun dia di sana.
Setelah itu dia duduk sebagai Direktur Politik Patra Government.
Posisi ini mengantarkan Ansy suatu peran penting, yakni, Juru Bicara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam perhelatan Pilkada Provinsi DKI Jakarta 2017.
Hal tersebut membuat namanya kian melejit hingga pada tahun 2019 terpilih menjadi DPR RI mewakili masyarakat di dapil NTT II yang meliputi Timor, Sabu, Rote dan Sumba.
Perjalanan politiknya berlanjut di 2024 dengan berhasil menjadi DPR RI terpilih kembali di Pileg 2024. Namun walau terpilih kembali, PDI Perjuangan menilai Ansy Lema lebih layak untuk menjadi pemimpin daerah NTT dengan mengusungnya di Pemilihan Gubernur NTT 2024.
Aktif sebagai anggota PMKRI ( Perhimpunan Mahasiswa Khatolik Indonesia).
Dia juga aktif sebagai anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).
Oleh sebab itu, karena keterlibatannya secara aktif di pergerakan kemahasiswaan prodemokrasi, membuat kegiatan belajarnya agak terganggu sehingga masa belajarnya sedikit molor sampai enam tahun.
Perjalanan karier Ansy Lema dimulai dengan menjadi dosen di almamaternya sendiri, Unas.
Tapi tak hanya itu, dia juga berkesempatan menjadi dosen lepas di Universitas Paramadina dan Universitas Budi Luhur. Kegiatan mengajarnya ini masih dilakukan sampai sekarang.
Pada 2007, Ansy masuk dunia broadcasting dengan menjadi presenter di TVRI Nasional. Kurang lebih delapan tahun dia di sana. Setelah itu dia duduk sebagai Direktur Politik Patra Government.
Saat ini Ansy Lema adalah juru bicara yang pantang lelah menyuarakan aspirasi rakyat NTT melalui Komisi IV DPR RI.
Mendapat berkat langsung dari Bapa Suci Paus Fransiskus.
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) dan istri tercinta Maria Immaculata Inge Nioty (Inge) mengaku sangat bahagia karena mendapatkan berkat dari Bapa Suci Paus Fransiskus.
Kesempatan langka dan berahmat itu didapat Ansy dan Inge saat beraudiensi dengan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sejagad tersebut pada Rabu (29/5).
Lewat akun media sosial pribadinya, politisi PDI Perjuangan itu mengungkapkan, kesempatan bertemu langsung dengan Bapa Suci merupakan salah satu momen terbaik dan berharga dalam hidupnya.
“Saya berlutut mencium tangan Paus Fransiskus, menunjukkan hormat, kekaguman, dan cinta saya kepada Wakil Kristus dan Pemimpin Agama Katolik sedunia tersebut,” ujarnya.
Kesempatan yang disebut sebagai “momen sakral yang luar biasa” itu membuatnya memendam rasa yang sulit diungkapkan. Luapan rasa sukacita itu membuatnya tak dapat membendung air mata saat ditatap Paus yang dikenal sangat rendah hati itu.
“Paus menatap kami berdua, mengangkat tangannya dan memberkati kami. Momen sakral yang luar biasa! Pertemuan dengan Bapa Suci begitu menggetarkan rasa dan membawa kesan mendalam. Tanpa sadar mata terasa berkaca, luapan perasaan yang tak mudah untuk diungkapkan,” jelas Ansy.
DPP PDI Perjuangan puji Ansy Lema
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan mengungkapkan Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema adalah figur anak muda yang punya kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kemampuan itulah, yang menjadi salah satu alasan yang meyakinkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan menunjuk Ansy Lema sebagai bakal calon gubernur untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT 2024,” Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira (AHP) beberapa waktu lalu.
Politisi senior PDI Perjuangan asal NTT ini mengungkapkan kapasitas Ansy Lema sebagai seorang anak muda yang mempunyai kemampuan untuk memimpin dan merangkul semua kelompok-kelompok masyarakat yang ada di NTT “Ini menjadi suatu pertimbangan-pertimbangan yang meyakinkan PDI Perjuangan untuk mengusung Ansy Lema,” kata AHP.
Alasan lain, ungkap Caleg terpilih pemilik suara terbanyak dengan 173.295 suara di Dapil NTT I pada Pemilu Legislatif 2024 lalu itu, Ansy Lema juga memiliki modal sosial yang kuat sebagai politisi muda yang cukup dikenal oleh masyarakat NTT.
Sumber Berita : Dari berbagai sumber