Mantan Kepsek SMKN 1 Borong Jarang Masuk Sekolah Usai Mengundurkan Diri, Skandal Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Jadi Sorotan

- Reporter

Selasa, 8 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Manggarai Timur – Mantan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Agustinus Galvan kini jarang masuk sekolah usai mengundurkan diri beberapa hari yang lalu.

Beberapa guru di SMKN 1 Borong mengatakan hal ini kepada Nttupdate Selasa (8/10/2024).

“Dulu waktu masih menjabat Kepsek, dia rajin sekali masuk sekolah. Sekarang sudah jarang. Kemarin saja pas apel bendera, dia tidak ikut,” kata salah seorang Guru

Kabar terkait mundurnya Kepsek Agustinus dibenarkan oleh Korwas SMA/SMK, Dinas PPO Provinsi NTT, Lukas Sumba saat dikonfirmasi Wartawan belum lama ini.

Lukas mengaku sudah menerima surat pengunduran diri Kepsek Agustinus Galvan.

Di balik pengunduran diri Kepsek Agustinus Galvan, menyimpan beberapa persoalan yang belum terselesaikan.

Baca Juga:  Istri Dan Anak Mantan Bupati Manggarai Terindikasi Gunakan Martabat Palsu Perdayai Emiliana Helni

Sejumlah Guru mengaku belum menerima jatah intensif yang seharusnya sudah diterima. Para guru mengaku mendapatkan perlakuan yang tidak adil terkait jatah intensif mereka saat Agustinus menjabat sebagai Kepsek.

Selain itu, kata mereka, terdapat masalah serius yang harus dipertanggungjawabkan oleh Mantan Kepsek.

Masalah itu terkait dugaan korupsi pembangunan gedung sarana penunjang yang dikerjakan asal-asalan.

Media ini mendapatkan informasi bahwa pembangunan gedung sarana penunjang tersebut seharusnya melalui sistem tender.

Namun, sejumlah pihak menyebut bahwa Mantan Kepsek Agustinus yang mengerjakan gedung tersebut, sehingga praktik indikasi korupsi menguat hingga ratusan juta.

“Pembangunan proyek tersebut bersumber dari Dana Alokasi Kusus (DAK) Tahun 2021 itu. Namun, proyek baru dieksekusi pada tahun 2022 ini, dengan pagu yang di ketahui sebesar Rp1.033.033.000,” katanya

Baca Juga:  Polisi Periksa Dua Orang Saksi Terkait Peristiwa Speedboat Meledak di Labuan Bajo

Saat itu, kata dia, pengerjaan proyek tidak memasang papan Tender. Padahal Undang-Undang sudah mengatur agar wajib memasang plang informasi proyek sesuai Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012.

Dikutip dari sorot ntt, Robet Woni, Kepala Tukang, saat di konfirmasi Wartawan mengakui bahwa para pekerja tidak menggunakan APD/ K3 dan tidak menggunakan pasir kali untuk pencoran besi beton.

“Kami tidak gunakan APD/ K3. Sedangkan pekerjaan ini saat cor betonya tidak menggunakan pasir kali, tapi menggunakan pasir Bondo dan batu pecah. Saat proses pekerajan untuk alat molen ada satu buah, sedangkan jumlah pekerja kami ada 18 orang. Pekerjaan ini di awasi langsung oleh Kepala Sekolah,” jelasnya.

Baca Juga:  Jelang Pilkada Serentak, Kapolres Manggarai Barat Kunjungi KPUD dan Bawaslu Mabar

Ia juga menjelaskan bahwa pengerjaan gedung anggaran miliaran rupiah itu di borong senilai Rp150.000.000; padahal proyek swakelola mesti dikerjakan dengan pola padat karya.

Agustinus Galvan Daroly, Mantan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Peot belum berhasil dikonfirmasi oleh media ini.

Wartawan yang mendatangi SMKN 1 Borong pada Senin 7 Oktober 2024, tidak menemui mantan Kepsek SMKN 1 BORONG.

Warga berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas agar tidak menimbulkan dampak negatif lebih lanjut bagi pendidikan di wilayah Borong.

Sementara itu, mantan kepsek hingga saat ini belum memberikan klarifikasi resmi mengenai isu ini.

Sumber Berita : SB

Berita Terkait

Peduli Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Petrokimia Gresik Kirimkan Bantuan
Dana 32 Miliar Lebih, Proyek Sekolah di Manggarai Timur dari Dana Dipa Sakter 2023 Tak Bayar Upah Subkontraktor Ratusan Juta
Berkat SPAM, Warga di Kecamatan Elar Kini Menikmati Air Bersih
Istri Dan Anak Mantan Bupati Manggarai Terindikasi Gunakan Martabat Palsu Perdayai Emiliana Helni
Amankan Rangkaian Acara Pentahbisan Uskup di Labuan Bajo, Polres Manggarai Barat, Siagakan 371 Pesonil
Polres Manggarai Barat Berhasil Meringkus Buronan Pelaku Curnamor Polres Bima Kota di Labuan Bajo
PKM Kenda Bantah Pemberitaan soal Dokter Mangkir Dua Bulan dan Dugaan Manipulasi Surat Eligibilitas
Pembangunan Gedung Sarana Penunjang SMKN 1 Borong Diduga Sarat Korupsi, Kepsek Sudah Mengundurkan Diri

Berita Terkait

Sabtu, 14 Desember 2024 - 06:13 WITA

Peduli Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Petrokimia Gresik Kirimkan Bantuan

Jumat, 13 Desember 2024 - 05:51 WITA

Dana 32 Miliar Lebih, Proyek Sekolah di Manggarai Timur dari Dana Dipa Sakter 2023 Tak Bayar Upah Subkontraktor Ratusan Juta

Rabu, 27 November 2024 - 05:05 WITA

Berkat SPAM, Warga di Kecamatan Elar Kini Menikmati Air Bersih

Selasa, 26 November 2024 - 04:53 WITA

Istri Dan Anak Mantan Bupati Manggarai Terindikasi Gunakan Martabat Palsu Perdayai Emiliana Helni

Kamis, 31 Oktober 2024 - 20:03 WITA

Amankan Rangkaian Acara Pentahbisan Uskup di Labuan Bajo, Polres Manggarai Barat, Siagakan 371 Pesonil

Kamis, 31 Oktober 2024 - 19:45 WITA

Polres Manggarai Barat Berhasil Meringkus Buronan Pelaku Curnamor Polres Bima Kota di Labuan Bajo

Selasa, 8 Oktober 2024 - 18:17 WITA

Mantan Kepsek SMKN 1 Borong Jarang Masuk Sekolah Usai Mengundurkan Diri, Skandal Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Jadi Sorotan

Selasa, 8 Oktober 2024 - 12:27 WITA

PKM Kenda Bantah Pemberitaan soal Dokter Mangkir Dua Bulan dan Dugaan Manipulasi Surat Eligibilitas

Berita Terbaru

Travel

Terus Berbenah, Intip Wajah Baru Natas Labar Kota Ruteng

Jumat, 20 Des 2024 - 11:10 WITA