Rumah Niang di Todo dan Sejarah Gendang Kulit Manusia yang Cukup Sakral di Dalamnya

- Reporter

Senin, 16 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gendang tradisional ini terbuat dari Kulit Manusia yang disebut; LOKE NGGERANG Loke artinya Kulit dan Nggerang adalah nama seorang gadis cantik.

Nggerang di yakini sebagai anak perempuan dari perkawinan manusia dengan Jin di satu kampung bernama Beo Ndoso Manggarai Flores NTT.

Sumber Facebook Replika 

NTTUpdate.com – Berada di kaki Gunung Anak Ranaka, Desa Todo adalah pusat Pemerintahan Kerajaan Manggarai. Manggarai sendiri merupakan kerajaan terbesar yang menguasai Pulau Flores sebelum akhirnya harus pindah ke kota Ruteng karena invasi Belanda.

Ahli sejarah baik dalam maupun luar negeri bolak balik datang ke Desa Todo untuk meneliti lebih dalam tentang seberapa besar Kerajaan Manggarai kala masih berkuasa. Todo, yang saat itu menjadi salah satu dari tiga komunitas masyarakat terbesar di Flores, selain Bima dan Gowa, punya andil besar dalam pembentukan kesatuan Kerajaan Manggarai di sini.

Salah satu bukti kebesaran Raja Todo dan pengaruhnya terhadap Kerajaan Manggarai adalah hadirnya Rumah Niang atau Mbaru Niang. Memiliki bentuk kerucut pada bagian atap, rumah adat khas Todo ini cukup mencuri perhatian dunia, saat dinobatkan sebagai salah satu kandidat peraih Penghargaan Aga Khan untuk Arsitektur tahun 2013 dari UNESCO.

Baca Juga:  Wujudkan Kamtibmas, Kapolda NTT Tatap Muka Dengan Forkompinda dan Para Tokoh di Labuan Bajo

Dengan lima tingkat yang ditompa kayu worok dan bambu, Rumah Niang menyimpan sebuah gendang kulit manusia yang cukup sakral di dalamnya. Gendang inilah yang mampu menceritakan asal usul Kerajaan Manggarai di Desa Todo.

Rebutan Tiga Raja

Sesuai dengan kisah yang diceritakan oleh bapak Titus, gendang ini terbuat dari kulit perut seorang wanita cantik yang menjadi rebutan tiga raja, Gowa, Bima dan Todo. Nggak sekedar cantik, wanita ini juga memiliki beberapa keahlian khusus yang membuat tiga raja ini jatuh cinta.

Konflik berkepanjangan antara tiga raja ini pun terjadi dengan banyak korban dari masyarakat berjatuhan. Demi menghentikan pertumpahan darah, Raja Todo mengajukan sebuah kesepakatan kepada dua raja lainnya yang berisi, siapa saja yang dapat menangkap wanita ini dan menikahinya, niscaya akan dinobatkan sebagai raja Manggarai.

Baca Juga:  KPK Geledah Kantor Bappeda Semarang

Dan benar, dengan segala upaya, Raja Todo pun mengejar dan berhasil menangkap wanita ini di Desa Ndoso. Proses penangkapannya pun cukup menarik, yang mana Raja Todo bersembunyi di desa tersebut, mengintai keberadaan wanita cantik berdasarkan informasi dari orang dalam Desa Ndoso.

Sayangnya, saat sang raja mengungkapkan keinginan untuk menikahi, sang wanita justru menolak. Namun, demi mengakhiri konflik, Raja Todo membunuh wanita tersebut dan membawa kulit perutnya balik ke Desa Todo yang kemudian diubah menjadi sebuah gendang.

Sejak itulah, Raja Todo dinobatkan sebagai raja Manggarai, yang mencakup banyak daerah di Pulau Flores. Sedangkan, Desa Todo menjadi pusat pemerintahan utama dari Kerajaan Manggarai yang berkuasa di era 1700-an.

Compang

Compang ini merupakan susunan batu alam yang ditata menyerupai bentuk persegi empat. Pada bagian atas compang terdapat delapan buah makam dengan orientasi utara-selatan yang merupakan makam dari tokoh adat terdahulu (keturunan dari raja), serta sebuah menhir dengan motif kedok muka pada salah satu sisinya. Compang yang bercorakmegalitik ini difungsikan oleh masyarakat terdahulu dan berlanjut hingga sekarang sebagai pusat perkampungan sehingga terletak ditengah-tengah kampung, sebagai media penghormatan terhadap leluhur yang disimbolkan dengan adanya menhir dan susunan batu sebagai tempat meletakkan sesaji, serta sebagai tempat penguburan.

Baca Juga:  Jelang HUT Ke-79 RI, Kapolres Manggarai Barat Ajak Masyarakat Kibarkan Bendera Merah Putih

Makam Dalu Todo

Makam ini berupa susunan batu alam yang ditata dengan bentuk persegi panjang. Makam dengan orientasi utara-selatan yakni nisan berada pada sisi utara, pada nisan terdapat tulisan ”PETRUS MBUHUNG, Dalu Todo” serta angka tahun ”Todo 1895, Todo 08-08-1971”. Dalu merupakan nama jabatan terdahulu yang berada setingkat dibawah raja, makam ini merupakan seorang tokoh adat di kampung todo yang berada setingkat dibawah raja. Makam dalam kondisi ditumbuhi rumput liar pada bagian atas dan sekelilingnya.

 

 

Sumber Berita : Dari berbagai sumber

Berita Terkait

Waroenk Nyonya Anna Ruteng Bawa Keceriaan Natal Kepada Anak-Anak Panti Asuhan
Peduli Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Petrokimia Gresik Kirimkan Bantuan
Dana 32 Miliar Lebih, Proyek Sekolah di Manggarai Timur dari Dana Dipa Sakter 2023 Tak Bayar Upah Subkontraktor Ratusan Juta
Berkat SPAM, Warga di Kecamatan Elar Kini Menikmati Air Bersih
Istri Dan Anak Mantan Bupati Manggarai Terindikasi Gunakan Martabat Palsu Perdayai Emiliana Helni
Amankan Rangkaian Acara Pentahbisan Uskup di Labuan Bajo, Polres Manggarai Barat, Siagakan 371 Pesonil
Polres Manggarai Barat Berhasil Meringkus Buronan Pelaku Curnamor Polres Bima Kota di Labuan Bajo
Mantan Kepsek SMKN 1 Borong Jarang Masuk Sekolah Usai Mengundurkan Diri, Skandal Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Jadi Sorotan

Berita Terkait

Minggu, 22 Desember 2024 - 08:12 WITA

Waroenk Nyonya Anna Ruteng Bawa Keceriaan Natal Kepada Anak-Anak Panti Asuhan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 06:13 WITA

Peduli Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Petrokimia Gresik Kirimkan Bantuan

Jumat, 13 Desember 2024 - 05:51 WITA

Dana 32 Miliar Lebih, Proyek Sekolah di Manggarai Timur dari Dana Dipa Sakter 2023 Tak Bayar Upah Subkontraktor Ratusan Juta

Rabu, 27 November 2024 - 05:05 WITA

Berkat SPAM, Warga di Kecamatan Elar Kini Menikmati Air Bersih

Selasa, 26 November 2024 - 04:53 WITA

Istri Dan Anak Mantan Bupati Manggarai Terindikasi Gunakan Martabat Palsu Perdayai Emiliana Helni

Kamis, 31 Oktober 2024 - 20:03 WITA

Amankan Rangkaian Acara Pentahbisan Uskup di Labuan Bajo, Polres Manggarai Barat, Siagakan 371 Pesonil

Kamis, 31 Oktober 2024 - 19:45 WITA

Polres Manggarai Barat Berhasil Meringkus Buronan Pelaku Curnamor Polres Bima Kota di Labuan Bajo

Selasa, 8 Oktober 2024 - 18:17 WITA

Mantan Kepsek SMKN 1 Borong Jarang Masuk Sekolah Usai Mengundurkan Diri, Skandal Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Jadi Sorotan

Berita Terbaru

Hukum & Kriminal

Polisi Minta Kerjasama Masyarakat Selidiki Kasus Pembuangan Bayi di Lembor

Senin, 23 Des 2024 - 12:15 WITA