Ruteng, nttupdate.com. Vinsensius Supriyadi, M.I.Kom, Senin, 6 Oktober 2025 di Kantor DPRD Kabupaten Manggarai mengatakan, salah satu jalur ekonomi yang sudah dibuka di Kecamatan Ruteng terutama di Desa Goloworok adalah jalan dari Goloworok menuju Ledek, Sano.
Akses itu amat strategis menghubungkan wilayah Kecamatan Kuwus di Kabupaten Manggarai Barat, seperti Lewur, Lida dan Coal. Memang jalur itu sebagai akses ekonomi di bidang perkebunan seperti kopi, kakao dan cengkeh. Jauhnya dari Goloworok sekitar 3 km tinggal ditelford.
Salah satu manfaat ketika ditingkatkan, masyarakat tidak lagi memikul hasil pertanian menggunakan pundak pemilik kebun tetapi dengan kendaraan bermotor.
Akses itu menghabiskan dana miliaran rupiah dan kalau seandainya Pemkab Manggarai sudah memperbagus tinggal tugas Pemkab Manggarai Baratnya. Butuh koordinasi dua kabupaten.
Selain jalur ke Ledek, akses ke Laja melalui jalur utara juga bisa dibuka. Yah, butuh dana besar untuk membukanya. Kalau menggukan dana Desa, yah beberapa kuat. Membangunnya harus menggunakan dana kabupaten.
Ke Ledek dan Lewur, kata anggota DPRD Kabupaten Manggarai dari Fraksi PKB itu, butuh peralatan tambahan berupa breaker excavator. Di sana terjal dan bebatuan. Mewujudkannya membutuhkan biaya banyak.
Jalur Labang Puni – Goloworok.
Terkait jalan di dekat SDI Labang Puni menuju Goloworok yang tidak bisa dilewati kendaraan roda empat, itu akan menjadi perhatian juga. Memang Labang Puni – Goloworok adalah jalur alternatif. Ketika terjadi longsor di jalan menuju Goloworok dari Mbelaing, akses Labang Puni adalah pilihan terbaik.
Ucap Kades Goloworok.
Kades Goloworok, Fransiskus Darius Syukur belum lama ini mengatakan, jalur Labang Puni – Goloworok adalah jalur kabupaten. Mereka baiknya mehotmiksi jalur itu.
Ralat!
Ternyata dulu, jelas Dewan Sensy, di Ledek itu khusus Ledek-Sano telah ada jalan tani bukan dari Goloworok ke Ledek dan itu bukan program pemerintah tetapi upaya swadaya masyarakat setempat saat mereka menetap di sana sebelum pindah ke Goloworok sekarang ini.
