Ruteng, nttupdate.com. Pemerintah Desa (Pemdes) Goloworok, Kecamatan Ruteng di bawah kepemimpinan Kades Fransiskus Darius Syukur punya asa besar membuka ruas jalan baru dari kampung Goloworok menuju Ledek dan Sano.
Kades Frans, Senin (29/9/2025) mengatakan, Ledek adalah kampung asal Goloworok hanya sayang akses jalannya tidak ada. Kalau jalan setapak aslinya ada. Jalan setapak tanah.
Dirinya punya kiat membangun akses ke Ledek dari Goloworok menggunakan dana desa. Hanya saja, katanya, dana desa tidak sanggup menyatakan cita-citanya karena pagunya kecil. Berbeda dengan dana kabupaten, tambahnya, sanggup melakukan pembukaan jalan baru ke Ledek dan Sano itu.
Bahkan, katanya pula, akses dari Goloworok menuju Laja juga bisa dibuka menggunakan APBD II. APBDes mereka, akunya, agak susah meluluskan harapan pembukaan jalan baru menuju ke Laja itu.
Jika akses dari Goloworok ke Ledek dibuka tinggal dilanjutkan ke Waning, Lida dan Lewur termasuk Coal. Memang, tambahnya, itu tanah masyarakat tetapi tentu berdiskusi dulu dengan pemilik lahan termasuk Dinas Kehutanan Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebelum digusur karena akses ke Ledek itu sedikit mengambil wilayah hutan RTK 111 Meler – Kuwus.
DPRD Setuju.
Dewan Sensi Supriyadi, M.I.Kom dari PKB, Senin (6/10/2025) di Kantor DPRD Kabupaten Manggarai mengatakan, akses ke Ledek memang susah. Wilayahnya yang terjal sangat sulit dibuka. Mengurug jalur itu perlu menggunakan breaker excavator karena terdapat banyak sekali bebatuan besar.
Dewan Sensy menambahkan, dulu sudah ada jalan tani dari Ledek ke Sano. Jalan itu dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat. Itu bukan program pemerintah. Lebarnya nyaris mencapai 8 meter. Secara ekonomi, membangun ruas itu akan memudahkan masyarakat Kuwus dan Ruteng. Warga Kuwus tidak perlu jauh-jauh ke Golowelu bila hendak ke Cancar, Ruteng dan Satar Mese.
Di Ledek dan sekitarnya, hasil perkebunannya berupa kopi, kakao dan cengkeh. Tiga tanaman itu yang paling dominan di sana selain sedikit pisang dan pepohanan jenis lainnya.
Spot Pariwisata.
Secara keseluruhan, Desa Goloworok, dijelaskan Kades Frans dan Dewan Sensy, merupakan spot pariwisata. Dari Goloworok akan memandang tiga sisi view, yaitu ke Kuwus, Ndoso, Ruteng dan arah Cibal.
Kades Frans menambahkan, beberapa bukit di sekitar Desa Goloworok sangat cocok bagi pencinta alam dan turis yang ingin menikmati panorama alam. Spot yang keren adalah bukit-bukit di hutan RTK 111 Meler Kuwus bagian barat dan timur.
Dari Goloworok, pengunjung akan menikmati hamparan sawah lodok di Cancar dan Meler juga hamparan awam putih yang menutupi wilayah Ndoso terutama pemukiman, bukit dan ngarai di jalur sungai Wae Ri’i yang bermuara ke Wae Pesi di Reo.
Desa Goloworok bagian barat paling keren. Spot yang indah itu memesona siapapun yang ingin menikmati keindahan alam Nuca Lale. Spot di bagian barat justru lebih asyik dan komplit dari sisi viewnya.
Hanya saja, akses jalan perlu dibangun sebagai penghubung antarspot agar lebih keren begitu.
Soal Dana.
Menurutnya, pihaknya punya banyak cita-cita membangun Desa itu sebagai lokus pariwisata hanya saja anggaran masih kurang. Membangun akses pariwisata memang akan membantu Pemdes meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD).


















